Biografi Nahzat Azadi Al-Ghifary
Nahzat Azadi Al-Ghifary
Nahzat adalah seorang laki-laki kelahiran kota Tasikmalaya dan dilahirkan tepat pada tanggal 27 Desember 1999. Ayah dan ibunya memberikan nama Nahzat Azadi Al-Ghifary yang memiliki arti "Pemimpin Bijak yang Memberi Maaf". Ayahnya bernama Dr. KH. Utawijaya, M.M dan ibunya bernama Dra. Hj. Zazah Jaliyah. Di keluarga, Nahzat adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Kakaknya yang pertama bernama Syifa Agnia dan yang kedua bernama Dhea Maulidina.
Nahzat menempuh pendidikan di kota Tasikmalaya sejak SD, SMP dan SMA. SD Negeri 1 Awipari adalah tempat dimana Nahzat menyelesaikan pendidikan dasar. Setelah lulus, Nahzat melanjutkan ke jenjang selanjutnya di MTs Bahrul Ulum Awipari. Selepas MTs, Nahzat menempuh pendidikan di MAN 1 Kota Tasikmalaya. Lulus dari MA (Madrasah Aliyah), Nahzat melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Hukum Tata Negara.
Nahzat menempuh pendidikan dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang selalu dia raih. Bahkan Nahzat berhasil menjadi Ketua OSIS di MAN 1 Kota Tasikmalaya periode 2017-2018 dan berhasil menjuarai lomba akademik maupun non-akademik. Tentu saja hal ini dia lakukan agar bisa membuat orangtuanya merasa bangga. Baginya belajar keras dan bekerja keras adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh anak muda. Tidak ada kesuksesan yang dapat diraih tanpa adanya kerja keras.
Nahzat sangat senang dalam berorganisasi, karena Nahzat mempunyai prinsip bahwa memiliki banyak relasi adalah bekal penting untuk masa depan. Saat Nahzat berada di bangku MTs, dia dipercaya menjadi Wakil Ketua OSIS sekaligus dipercaya untuk menjadi ketua di dua ekstrakulikuler yang berbeda, yaitu Sanggar Seni dan Pramuka Satria Sakti. Hal itu menjadi kebanggaan bagi Nahzat dan orang tuanya sehingga diakhir masa MTs diberikan kehormatan oleh sekolah untuk mewakili angkatan di acara perpisahan sekolah.
(saat menjadi ketua Sanggar Seni)
Selanjutnya, saat Nahzat duduk di bangku MAN, banyak prestasi akademik maupun non-akademik yang diraihnya. Dalam prestasi akademik, Nahzat selalu menjadi favorit rangking pertama di kelasnya setiap semester dan selalu menjadi langganan juara pada setiap diadakannya lomba Karya Tulis Ilmiah di lingkungan sekolah. Sedangkan prestasi non-akademik yang dia dapatkan tak lain dari ekstrakulikuler yang dia ikuti yaitu Bina Seni, dia selalu mengikuti beberapa lomba nasyid dan sangat bersyukur selalu mendapatkan piala pada setiap lomba walaupun tidak selalu juara pertama.
Hal yang paling tidak bisa dilupakan yaitu saat Nahzat terpilih menjadi Ketua OSIS MAN 1 Kota Tasikmalaya. Pada saat pemilihan ketua OSIS, dia menyadari bahwa 2 saingannya adalah orang-orang hebat, diantaranya Adli Minfadli dan Ragita Permatasari. Pada saat itu Nahzat sangat tidak diunggulkan karena melihat dari kemampuan yang dimiliki oleh calon ketua OSIS yang lain. Akan tetapi faktanya mayoritas siswa MAN 1 Kota Tasikmalaya pada saat itu memberikan suara penuh untuk Nahzat dan sangat tidak disangka bahwa voting suara yang telak sangat jauh sekali meninggalkan 2 calon lainnya.
(saat pemilihan Ketua OSIS)
Saat menjadi Ketua OSIS, Nahzat dan kabinet kerja yg bernama "Zaigham" memberikan perubahan dan gebrakan besar bagi MAN 1 Kota Tasikmalaya sehingga pada angkatan saya diberikan nama Gold-Generation dan mengantarkan MAN 1 Kota Tasikmalaya kepada era Keemasan nya. Semua program kerja yg Zaigham jalani nyaris terrealisasikan 100%. Pada masa itu OSIS Zaigham dijadikan bahan rujukan dan Study Banding oleh pengurus OSIS khususnya yang berada di Jawa Barat karena sukses menjalankan program unggulannya yaitu "Go Green" sampai 4 jilid.
Saat ini Nahzat menempuh pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di UIN Sunan Kalijaga pada jurusan Hukum Tata Negara. Menempuh pendidikan di daerah istimewa sekaligus di jurusan Hukum adalah impiannya sejak kecil. Nahzat bermimpi suatu hari nanti ingin menjadi salah satu dari 9 hakim di Mahkamah Konstitusi. Perjalanan pertamanya, Nahzat menjadi Koordinator Divisi pengembangan Intelektual Asosiasi Mahasiswa Hukum Tata Negara Se-Indonesia (AMHTN-SI) korwil Jawa Tengah-DIY periode 2020-2021 sekaligus menjadi anggota dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Tata Negara periode 2020-2021. Itu semua dia raih saat masih duduk di semester 2 perkuliahan. Menjadi suatu kebanggaan bagi dia mendapatkan kepercayaan dari orang banyak. Baginya, pendidikan memang sangat penting dan mewujudkan cita-cita adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Itulah perjalanan singkat kehidupan Nahzat, dan sedikit mengutip ucapan bung Karno "Bermimpilah setinggi langit, jika kamu jatuh pun akan tetap berada diantara bintang-bintang". Semoga hal ini dapat menginspirasi banyak orang.
Semangat !
Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, jika angkatan muda mati rasa maka matilah sejarah sebuah bangsa. -Pramoedya Ananta Toer-
Tasikmalaya, 19 Juni 2020 pukul 19.20
Komentar
Posting Komentar