Dilema Remaja hari ini : Generasi Penerus Bangsa atau Generasi Pelurus Bangsa?
“Generasi Penerus Bangsa” pasti sering dengar kata-kata itu kan?
Aku juga sering dengar kata-kata itu, tapi akhir-akhir ini aku tau dari seseorang tentang “Generasi Pelurus Bangsa”
Aku juga sering dengar kata-kata itu, tapi akhir-akhir ini aku tau dari seseorang tentang “Generasi Pelurus Bangsa”
Katanya “Generasi Pelurus Bangsa, teruskan yang benar luruskan yang salah”
Memang benar juga, kata penerus hanya menunjukkan satu arti yaitu meneruskan atau melanjutkan. Jika kita menggunakan kata-kata penerus berarti kita hanya melanjutkannya tanpa membenahi.
Tapi, jika kita memakai pelurus berarti kita juga meneruskan sekaligus memperbaiki.
Memang benar juga, kata penerus hanya menunjukkan satu arti yaitu meneruskan atau melanjutkan. Jika kita menggunakan kata-kata penerus berarti kita hanya melanjutkannya tanpa membenahi.
Tapi, jika kita memakai pelurus berarti kita juga meneruskan sekaligus memperbaiki.
Coba lihat, ditahun ini banyak anggota-anggota dewan, para pegawai dan wakil rakyat yang korup. Jika kita ini adalah penerus bangsa, berarti kelak nanti jika kita menjadi seperti meraka kita juga akan meneruskan perbuatan mereka yang saat ini pasti kita benci.
Tapi jika kita pelurus bangsa, kita nanti akan meluruskan perbuatan mereka yang jelek. Kita hanya akan meneruskan perbuatan baik mereka, dan meluruskan perbuatan buruk mereka.
Jika kita melihat kondisi Indonesia pada saat ini, mungkin bisa jadi Indonesia akan terjajah kembali. Dalam artian bukan dijajah secara umum tapi lebih kepada akhlak, pengetahuan, dan yang lainnya. Saat ini akhlak generasi Indonesia sangat jauh dari agama. Mereka lebih memprioritaskan pengetahuan di dunia dari pada mendalami ilmu agama. Padahal jika kita lihat lebih mendalam ilmu agama sangat berpengaruh besar terhadap karakter seseorang yang mana karakter itu juga berpengaruh terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya.
Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Tidak tertutup kemungkinan Indonesia akan melahirkan para Cakor “Calon Koruptor” di masa yang akan datang. Ini mungkin disebabkan karna tidak adanya karakter dalam diri pemimpin Indonesia saat ini.
Banyak dari pemimpin Indonesia saat ini memiliki IQ yang tinggi namun jiwa sosial yang rendah. Bahkan juga banyak dari pemimpin kita yang tidak mempunyai malu melakukan korupsi padahal kita sama-sama tahu bahwa korupsi adalah mencuri. Apakah korupsi adalah bahasa yang diperhalus dari kata “mencuri” ?
Jika kita Generasi Pelurus Bangsa. Kelak negara yang berantakan ini akan kita "teruskan" sekaligus "luruskan". Karena Bangsa yang berantakan ini butuh diteruskan oleh kita sebagai Generasi Pelurus Bangsa.
GENERASI PELURUS BANGSA.
Nahzat Azadi Al-Ghifary
"Kelak negara yang berantakan ini akan kita teruskan sekaligus luruskan."
BalasHapusmaaf agak tidak setuju negara yang berantakam kok di teruskan ?
Hallo..
HapusIya mau bagaimana juga ini negara kita, harus diteruskan meski berantakan sekalipun, karena kalau bukan kita yg meneruskan siapa lagi? Dan lihat juga kalimat selanjutnya "sekaligus luruskan".
Terimakasih 😊
jadi anda setuju untuk meneruskan yg berantakan ini?
HapusYap sangat setuju. Karena ini bangsa kita. Tetap harus diteruskan sekaligus diluruskan oleh kita sendiri😊
HapusDan kata "meneruskan" disini ruju' nya bukan kepada "berantakan" nya, tapi kepada bangsa yg butuh tangan-tangan generasi kita untuk menyelamatkannya.