Postingan

Post Unggulan

PUISI : Mencari Akhir Lorong Labirin Cinta

Gambar
Oleh : Naaz Aku merasakan tanganmu kusut kasar Aku juga melihat matamu sayup melemah Dan aku juga mencium wangimu yg memudar Sepasang tanganmu sibuk menggenggam bunga yang layu Sepasang matamu juga sibuk menatap hal yang tak berwujud Dan badanmu bermandikan keringat Sekarang tanganku merasakan Mataku juga melihat Dan badanku merapuh Kau diam-diam membangun labirin Dan aku tepat ada di sudut paling dalam Kau membuatkan aku labirin cinta yang membuatku murka sekaligus suka dengan kerumitannya Aku melihat kau berdiri diluar labirin ini Dengan bunga layu yang masih kau genggam Dan kau berusaha membuatku untuk memecahkan teka-teki begitu berharap pada akhir lorong adalah sebuah kebahagiaan abadi - Yogyakarta, 11 Desember 2019

Tentang GLD (Garis Lingkar Dialektika): Perintisan hingga Konsistensi

Gambar
Yogyakarta - Garis Lingkar Dialektika atau GLD  adalah komunitas diskusi atau sorogan buku yang berbasis kepada macam-macam keilmuan. Berdirinya Garis Lingkar Dialektika berawal ketika dua orang mahasiswa yang gabut , Nahzat Azadi Al-Ghifary dan Agus Gunawan, merasa resah hingga merasa "hidup kok begini-begini saja". Akhirnya mereka berdua memiliki ide untuk mengumpulkan teman-teman se-perkopian nya dan membahas mengenai harus diadakannya forum diskusi sorogan buku.  Malam itu, Jum'at, tanggal 17 September 2021, sekitar pukul 11 malam, di warung Kopi Genk (Tempat ngopi di Yogyakarta), Nahzat dan Awan (Panggilan Agus Gunawan) membicarakan mengenai harus ada diskusi buku di warung kopi, saat itu ada M. Khairu, M. Farhan Mubarok, Adi Nugroho, Sofwaturrohman, Cepi Umar, Azrur Roziqin, Lilik Agus, dan Aulia. Mereka semua memberikan tanggapan yang baik terkait harus diadakannya forum diskusi buku, karena bagi mereka jika hanya duduk-duduk saja di tempat ngopi sambil main game,...

Jurnal Ilmiah : Peranan Hukum Tata Negara dalam Menghadapi Pandemi pada Suatu Negara

Jurnal Ilmiah yang berjudul  "Peranan Hukum Tata Negara dalam Menghadapi Pandemi pada Suatu Negara" Karya: Nahzat Azadi Al-Ghifary Dibuat : 22 November 2020 Link Jurnal:  Jurnal Peranan HTN dalam Menghadapi Pandemi pada Suatu Negara

Biografi Nahzat Azadi Al-Ghifary

Gambar
Nahzat Azadi Al-Ghifary Nahzat adalah seorang laki-laki kelahiran kota Tasikmalaya dan dilahirkan tepat pada tanggal 27 Desember 1999. Ayah dan ibunya memberikan nama Nahzat Azadi Al-Ghifary yang memiliki arti "Pemimpin Bijak yang Memberi Maaf". Ayahnya bernama Dr. KH. Utawijaya, M.M dan ibunya bernama Dra. Hj. Zazah Jaliyah. Di keluarga, Nahzat adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Kakaknya yang pertama bernama Syifa Agnia dan yang kedua bernama Dhea Maulidina. Nahzat menempuh pendidikan di kota Tasikmalaya sejak SD, SMP dan SMA. SD Negeri 1 Awipari adalah tempat dimana Nahzat menyelesaikan pendidikan dasar. Setelah lulus, Nahzat melanjutkan ke jenjang selanjutnya di MTs Bahrul Ulum Awipari. Selepas MTs, Nahzat menempuh pendidikan di MAN 1 Kota Tasikmalaya. Lulus dari  MA (Madrasah Aliyah), Nahzat melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Hukum Tata Negara. Nahzat menempuh pendidikan dengan sangat baik. Hal ini dibuk...

Generasi Z, dengarlah! : Jadilah Generasi "Penuntun", bukan "Penuntut"

Gambar
Disini saya tertarik untuk menarik bahasan tentang Generasi Z, ya alasan lain juga karena saya menjadi bagian dari Generasi Z ini. Generasi Z merupakan generasi setelah Generasi Y, yang didefenisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1995 sampai 2010. Generasi Z, atau Gen Z, singkatnya, adalah kelompok demografis yang menggantikan generasi Millenial (atau Gen Y). (Sumber : Wikipedia) Hemat saya, Generasi Z ini adalah Generasi yg disuguhkan dengan segala kemudahan teknologi. Bisa diartikan bahwa dari mulai lahir sudah tersedia berbagai macam kemudahan untuk menjalani hidup. Internet dan Media Sosial sepertinya sudah menjadi konsumsi sehari-hari yang tak bisa dilepaskan dari bagian hidupnya. Yang menjadi permasalahan, kondisi saat ini Generasi Z cenderung sedang bergerak ke arah negatif. Kenapa saya beropini seperti ini? Jawabannya adalah karena media hari ini sangat rentan dengan produksi hoax yang liar, dan kita selalu menela...

Dilema Remaja hari ini : Generasi Penerus Bangsa atau Generasi Pelurus Bangsa?

Gambar
“Generasi Penerus Bangsa” pasti sering dengar kata-kata itu kan? Aku juga sering dengar kata-kata itu, tapi akhir-akhir ini aku tau dari seseorang tentang “Generasi Pelurus Bangsa” Katanya “Generasi Pelurus Bangsa, teruskan yang benar luruskan yang salah” Memang benar juga, kata penerus hanya menunjukkan satu arti yaitu meneruskan atau melanjutkan. Jika kita menggunakan kata-kata penerus berarti kita hanya melanjutkannya tanpa membenahi. Tapi, jika kita memakai pelurus berarti kita juga meneruskan sekaligus memperbaiki. Coba lihat, ditahun ini banyak anggota-anggota dewan, para pegawai dan wakil rakyat yang korup. Jika kita ini adalah penerus bangsa, berarti kelak nanti jika kita menjadi seperti meraka kita juga akan meneruskan perbuatan mereka yang saat ini pasti kita benci. Tapi jika kita pelurus bangsa, kita nanti akan meluruskan perbuatan mereka yang jelek. Kita hanya akan meneruskan perbuatan baik mereka, dan meluruskan perbuatan buruk mereka. Jika kita melihat...

PUISI : Kau dan Kisah yang tak Usai diterjemahkan

Gambar
Kau adalah ruang.. Ruang dimana keadaan paling baik hingga keadaan paling buruk punya tempat yang sama Kau adalah rumah.. Rumah bagi aku untuk menebarkan rindu-rindu Tanpa mengenal rasa lelah Kau adalah dimensi.. Dimensi yang sekat-sekat didalamnya bagai debu yg tersapu oleh air hujan Kau adalah hirarki.. Hirarki yg mendefinisi ulang kenyamanan Ditengah temaram yg kerap menjadi tantangan Dan pengertian-pengertian itulah yg sering aku jumpai dulu Pengertian yg bertransformasi menjadi energi Pada setiap penggalan waktu Yang kita lewati bersama Kini kau adalah kisah yg selesai ditulis namun tak pernah usai diterjemahkan -Yogyakarta, 13 Desember 2019 di Blandongan Kafe

TENTANG BINA SENI MAN 1 KOTA TASIKMALAYA

Gambar
Logo Bina Seni Oleh: Nahzat Azadi Al-Ghifary (Bina Seni 18)   Bina Seni adalah organisasi yang bergerak di bidang kesenian. Berdirinya organisasi ini karena adanya komitmen bersama siswa untuk mengembangkan dan melestarikan bakat dan minat siswa di bidang kesenian. Bina Seni di dirikan pada tanggal 9 September 2000 oleh dua orang  founding father bernama Drs. Asep Heryadi dan Idang Jaelani, S.Pd. Visi dan Misi VISI “ Membentuk anggota yang kreatif, produktif dan inovativ dalam berkarya serta mencetak anggota yang berkompeten dalam bidangnya “ MISI 1. Meningkatkan solidaritas antar anggota, Anggota Luar Biasa dan pembina demi menjaga tali persaudaraan dengan cara selalu berkomunikasi. 2. Meningkatkan Apresiasi generasi muda dalam mencintai Kebudayaan. 3. Mengembangkan potensi anggota agar memiliki keahlian dan terlibat dalam kreativitas penciptaan seni. 4. Menjadikan BINA SENI sebagai ekstrakulikuler yang kompetitif dan berprestasi dalam bidang seni...